Panggung Ballon d’Or kembali memanas! Dua nama besar dari klub PSG dan juga BARCELONA, Ousmane Dembele dan Lamine Yamal, mencuri perhatian dunia dengan performa gemilang sepanjang musim 2024/25. Tapi ketika hanya satu pemain bisa menyabet penghargaan paling prestisius di dunia sepak bola, muncul satu pertanyaan penting: Ballon d’Or Dembele atau Yamal, siapa yang benar-benar pantas?
Baca Berita Lainnya
Portal Berita Bola
Cari Bek Anyar, Allegri Siap Goyang Juventus Demi AC Milan
Ballon d’Or Dembele: Musim Gemilang Bersama PSG
Setelah hijrah ke Paris Saint-Germain, Dembele menjelma menjadi motor serangan PSG yang begitu mematikan. Dengan total kontribusi 27 gol dan assist di semua kompetisi serta keberhasilan membawa PSG menyapu bersih treble winners—Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions—namanya kini tak lagi dipandang sebelah mata.
Pelatih PSG, Luis Enrique, bahkan menyebut Dembele sebagai “senjata rahasia” dalam keberhasilan timnya menaklukkan Eropa musim ini.
Ballon d’Or Yamal: Keajaiban Remaja dari La Masia
Sementara itu, di sisi lain, Lamine Yamal menyuguhkan cerita dongeng dari La Masia ke tim utama Barcelona. Baru menginjak usia 17 tahun, ia sudah menjadi bagian vital dari tim utama, menembus rekor sebagai pencetak gol termuda di El Clasico dan pemain dengan jumlah assist terbanyak di bawah usia 18 tahun dalam sejarah La Liga.
Lebih dari sekadar statistik, gaya bermainnya yang penuh flair dan keberanian mengingatkan publik pada era awal Lionel Messi. Tidak heran jika fans Blaugrana berharap Yamal menjadi wajah masa depan klub.
Komentar Rekan Satu Tim: Terbelahnya Dukungan
Beberapa pemain senior di Barcelona dan PSG ikut buka suara soal Ballon d’Or Dembele atau Yamal. Ilkay Gündogan menyebut Yamal sebagai “permata yang belum sepenuhnya dipoles, tapi sinarnya sudah menyilaukan.” Sementara Achraf Hakimi dari PSG berkata, “Dembele bukan cuma pemain cepat—ia adalah otak serangan kami.”
Dengan masing-masing mendapat dukungan kuat, pilihan jadi sangat personal. Apakah Ballon d’Or akan memilih pengalaman dan pencapaian kolektif, atau bakat mentah yang menjanjikan dominasi di masa depan?
Siapa yang Lebih Layak?
Jika kriteria utama adalah prestasi tim dan kontribusi nyata dalam gelar juara, maka Dembele berada satu langkah di depan. Namun, jika penghargaan ini ingin memproyeksikan bintang masa depan sepak bola dunia, maka Yamal jelas pilihan revolusioner.
Yang pasti, kedua nama ini menunjukkan bahwa dominasi Ballon d’Or tak lagi milik Messi atau Ronaldo. Sebuah era baru sedang dimulai—dan baik Dembele maupun Yamal berdiri di garis depan perubahan itu.
Kesimpulan: Bintang Barcelona Tetap Bersinar
Entah siapa yang akhirnya naik podium Ballon d’Or tahun ini, satu hal jelas—Barcelona, langsung atau tidak, terus menjadi pabrik pencetak talenta terbaik dunia. Baik Dembele yang berkembang pesat di luar Camp Nou maupun Yamal yang lahir dari rahim La Masia, keduanya adalah wajah sepak bola modern.
Ballon d’Or Dembele atau Yamal? Dunia menunggu. Dan para penggemar, bersiaplah untuk menyambut babak baru sejarah sepak bola dunia.
