Sejak kedatangan Cristiano Ronaldo, Al Nassr menunjukkan ambisi besar untuk mengganti 4 Pelatih. Klub asal Arab Saudi itu terus melakukan pembenahan, termasuk di jajaran pelatih. Namun, pendekatan yang terlalu cepat berubah justru memunculkan ketidakstabilan.
Empat pelatih sudah terdepak hanya dalam waktu kurang dari dua musim. Setiap kekalahan langsung memicu spekulasi dan tekanan tinggi dari manajemen. Akibatnya, 4 Pelatih gagal membangun ritme permainan yang konsisten. Padahal, beberapa di antaranya sempat membawa hasil positif di awal masa tugasnya.
Cristiano Ronaldo tetap tampil tajam di lini depan, tetapi performa tim sering kali tak seimbang. Oleh karena itu, klub mencari solusi instan dengan pergantian pelatih demi mengejar target juara. Strategi ini memperlihatkan betapa pentingnya hasil instan bagi klub yang ingin menjadi kekuatan global.
Kini, Al Nassr memasuki musim baru dengan pelatih anyar dan ekspektasi besar. Tekanan tetap tinggi, apalagi kompetisi domestik dan Liga Champions Asia menanti. Jika pola lama terulang, masa depan pelatih berikutnya bisa kembali dipertaruhkan hanya dalam hitungan bulan.
4 Pelatih – Rudi Garcia: Pelatih Pertama yang Jadi Korban Ambisi
Rudi Garcia datang ke Al Nassr dengan pengalaman melatih klub besar Eropa seperti AS Roma dan Olympique Lyon. Klub menaruh harapan tinggi padanya untuk mengangkat performa tim yang sudah diperkuat Cristiano Ronaldo. Pada awalnya, Garcia mampu membawa Al Nassr bersaing di papan atas.
Namun, seiring waktu, performa tim mulai menurun dan tekanan pun meningkat. Beberapa hasil imbang serta kekalahan di laga penting membuat posisi Garcia terguncang. Selain itu, media lokal ramai mengabarkan ketidakharmonisan antara Garcia dan para pemain bintang, termasuk Ronaldo.
Akhirnya, manajemen mengambil keputusan cepat. Mereka memutus kontraknya sebelum musim berakhir. Rudi Garcia pun tercatat sebagai pelatih pertama yang tumbang di bawah ambisi besar Al Nassr di era Ronaldo. Kejadian ini menjadi awal dari siklus pergantian pelatih yang terus berlanjut di klub tersebut.
Konflik internal disebut jadi salah satu pemicu, termasuk adanya kabar perselisihan dengan Cristiano Ronaldo. Akhirnya, manajemen memilih mengakhiri kerja sama lebih cepat dari yang direncanakan.